8 APD Harus Bekerja di Ketinggian


Salah satunya tugas yang kemungkinan dilakukan di terlepas pantai ialah bekerja pada ketinggian. Bekerja pada ketinggian memang mempunyai resiko yang semakin tinggi, dimulai dari jatuh, cidera, cedera serius sampai kematian. Implementasi mekanisme management K3 (keselamatan dan Kesehatan Kerja) perlu dilaksanakan untuk menolong mengenali dan meminimalkan resiko yang terjadi kemungkinan. Disamping itu, pengetahuan K3 perlu dikasih ke tiap karyawan hingga bisa menyiapkan diri.

jual sepatu safety bisa menjadi solusi untuk kamu yang sedang mencari peralatan safety.

Dalam karier ini belum ada detail berkenaan jarak minimal. Tetapi, mayoritas perusahaan setuju untuk jarak 1.8meter lebih sebagai kelompok bekerja pada ketinggian. Oleh karena itu, penting untuk karyawan memakai alat perlindungan untuk keselamatan diri. Tapi, pada realitaya ada banyak karyawan yang kurang memahami atau memerhatikan keselamatan diri saat bekerja pada ketinggian. Karena itu, perlu Anda kenali 8 elemen harus yang dipakai untuk peralatan mekanisme pelindungan bahaya jatuh, seperti berikut:


Safety Belt

Sabuk keselamatan atau Safety Belt adalah alat perlindungan jatuh yang sering digunakan oleh karyawan yang bekerja pada ketinggian. Alat ini memiliki peranan yang serupa dengan alat Full Bodi Harness, namun Safety Belt cuman dihubungkan ke sisi pinggang karyawan saja dan sisi lanyard dihubungkan ke anchor.

Penggunaan Safety Belt sebagai alat perlindungan jatuh perlu menimbang jika seharusnya alat Safety Belt tidak dipakai untuk tugas yang memungkinkannya karyawan dapat jatuh dari ketinggian, karena bila karyawan jatuh karena itu karyawan itu bisa alami cidera pada bagian pinggang atau sisi tulang belakangnya walau karyawan itu tidak berkenaan permukaan tanah dalam artisan karyawan bergantung.


Full Bodi Harness

Alat ini dibuat membuat perlindungan semua sisi penting pemakai yakni panggul, dada, paha, dan semua badan pemakai, hingga semakin aman saat bekerja pada ketinggian. Pemakaian bodi harness diperlengkapi D-ring yang berada di bagian punggung dan dapat terpasangkan ke lanyard, lifeline, dan elemen yang lain cocok dengan bodi harness.


Shock Absorber

Istilah lain alat ini dikenali atau disebutkan dengan alat penahan jatuh dengan peranan meredam badan pemakai saat jatuh dari ketinggian, menahan kerusakan, dan kurangi kemampuan penekanan pada anchor. Shock absorber umumnya dibuat terpisah atau direncanakan bersatu dengan lanyard. Menurut standard CSA Z259.11, shock absorber bisa tingkatkan panjang lanyard sampai 1,2 mtr. saat terima beban 100 kg dan jatuh dari ketinggian 1,8 mtr.


Lanyard

Alat ini ialah tali pendek pengikat yang biasanya berperan untuk meredam guncangan jika karyawan jatuh bebas. Karyawan dapat memakai lanyard untuk batasi guncangan saat jatuh bebas dengan panjang maksimal 1,2 mtr.. Seharusnya pasang lanyard/ pasang hook di atas atau sekurang-kurangnya sejajar dengan dada, ini ditujukan untuk kurangi jarak vertikal atau jarak jatuh badan karyawan. Sebuah lanyard selalu diposisikan di antara anchor poin dan bodi harness.


Anchor poin (anchor)

Tiap karyawan harus pastikan jika anchor yang terhubung pada lifeline dan lanyard harus kuat. Status anchor poin harus konstan dan lokasinya telah tepat. Bila pemakaian anchor ditujukan sebagai perlindungan atau penahan karyawan kemungkinan dari jatuh, anchor harus sanggup meredam beban minimal 3,5 kN (363 kg) atau minimal 4x berat karyawan. Sedang, jikamana pemakaian anchor sebagai penahan saat jatuh, anchor harus memberikan dukungan minimal 22 kN (2,5 ton).


Fall arrestor (rope grab)

Alat ini dipakai membuat perlindungan karyawan saat melakukan peralihan tempat atau bergerak secara vertikal, umumnya memiliki jarak lumayan panjang. Jika karyawan mengarah ke atas, karena itu rope grab akan turut bergerak naik ikuti pergerakan karyawan, tapi jika karyawan itu mendadak jatuh, karena itu piranti ini secara teknisi akan mencekram lifeline.


LifeLine

Lifeline ialah tali pengaman fleksibel yang dibuat dari serat, kawat, atau anyaman. Lifeline umumnya dihubungkan pada anchor poin. Adapun standard dari Lifeline harus berkekuatan daya magnet minimal 2,75 ton atau sama dengan diameter tali 60 mm. Lifeline bisa terpasang secara vertikal atau horizontal, bergantung keperluan.


Retractable lifeline

Alat ini mempunyai peranan yang bagus, karena akan menarik dan mengamankan badan di saat berlangsungnya tarikan secara mendadak. Oleh karenanya alat ini harus dipasang pada sikap badan pada kondisi tegak.


Membuat perlindungan diri dari resiko jatuh, penting memakai semua alat yang telah diterangkan di atas, tentu saja alat harus sesuai standard keselamatan. Disamping itu, tiap karyawan harus pahami K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) sebagai dasar untuk bekerja. Synergi Jalan keluar Indonesia - Petrotraining Anggota of Proxsis sediakan jasa pelatihan K3 dan lingkungan dan sudah dipercayai oleh banyak beberapa perusahaan swasta atau pemerintah.

Comments

Popular posts from this blog

Apakah benar Karyawan Muda Rawan Alami Kecelakaan Kerja?