Apakah benar Karyawan Muda Rawan Alami Kecelakaan Kerja?


Apakah benar karyawan muda benar-benar rawan alami kecelakaan kerja? Ya, berdasar laporan Workplace Safety and Insurance Board (WSIB), Kanada, lebih dari 50.000 karyawan muda bentang umur 15-24 disampaikan alami cidera tiap tahunnya. Karyawan muda dan baru atau memang belum eksper, mempunyai potensi alami kecelakaan kerja 5x semakin tinggi dibandingkan karyawan lain dalam empat minggu awal kerja. jual sepatu safety terdekat bisa menjadi solusi untuk kamu jika ingin membeli apd.


Hal sama terjadi di Amerika Serikat. Karyawan muda yang berumur di bawah 25 tahun mempunyai potensi alami kecelakaan kerja 2x semakin banyak dari karyawan yang lebih dewasa. Bukanlah hal yang tidak mungkin jika peristiwa sama terjadi di Indonesia, ingat angka kecelakaan kerja di negeri kita ini masih tinggi.


Sebetulnya, apa yang mengakibatkan kecelakaan kerja condong terjadi pada karyawan umur muda?


Occupational Safety dan Health Administration (OSHA) mengatakan jika banyak factor yang membuat karyawan umur muda alami cidera atau terserang penyakit karena kerja. Faktor-faktor itu salah satunya:


Perlengkapan kerja tidak aman

Training K3 untuk karyawan tidak mencukupi

Minimnya pemantauan dari supervisor pada karyawan

Penekanan untuk bekerja bisa lebih cepat

Karyawan muda rawan alami depresi


Dikutip dari workplacesafetynorth.ca, kecelakaan kerja yang dirasakan karyawan muda bisa juga disebabkan karena minimnya pengalaman, ketrampilan, dan pengetahuan; kurang mengetahui hak-hak dan tanggung jawabnya; tidak dapat mengenali dan mengontrol bahaya; dan condong malas menanyakan karena tidak ingin dipandang ‘bodoh'.




Peranan Safety Supervisor dalam Hadapi Karyawan Umur Muda


Dalam masalah ini, peranan safety supervisor atau supervisor K3 penting untuk tingkatkan kesadaran keutamaan K3 dan kurangi peluang kecelakaan kerja pada karyawan umur muda.


Sebagai safety supervisor, berikut banyak hal yang perlu Anda kerjakan:


Panduan training untuk karyawan muda:


Mengenal watak karyawan muda Anda. Ini membuat mereka berasa semakin nyaman dan terbuka berbicara dengan Anda mengenai keadaan K3 pada tempat kerja.

Menerangkan mengenai ketentuan K3 di perusahaan dan yakinkan mereka betul-betul mematuhinya.

Menerangkan dan memberinya contoh berkenaan pekerjaan dan tanggung-jawab mereka.

Menerangkan proses keselamatan, resiko, dan pengontrolannya saat sebelum mereka melakukan sebuah tugas.

Menerangkan keutamaan laporan secara cepat jika mereka mendapati bahaya atau keadaan tidak aman di tempat kerja.

Memberinya pekerjaan atau info baru dengan bertahap. Jauhi memenuhi karyawan muda Anda dengan beberapa info secara terus-terusan. Ini dapat membuat mereka kecapekan dalam mempernyerap info, hingga mempunyai potensi menyebabkan depresi.

Pantau. Pantau. Bahkan juga bila karyawan muda sedang melakukan tugas gampang juga, masih tetap pantau mereka.

Bersabarlah! Training K3 untuk karyawan muda perlu dilaksanakan seringkali untuk tingkatkan kesadaran mereka dan selalu mengutamakan K3 dalam tiap kerjanya.




Yang perlu Anda kerjakan:


Sempatkan diri semakin banyak untuk menerangkan tugas, memberinya training, dan memantau karyawan muda dan/atau baru.

Bikinlah diri Anda terbuka untuk terima pertanyaan dan selalu memberinya anjuran ke karyawan muda.

Merajut dan memiara komunikasi terbuka dengan karyawan.

Terangkan peranan dan tanggung-jawab Anda dalam mengaplikasikan keselamatan kerja pada karyawan.

Membagikan beberapa tugas sama sesuai tingkat pengalaman karyawan.

Mengantisipasi peluang kekeliruan yang bakal mereka lakukan.

Beri penghargaan/ rewarduntuk karyawan, ini akan berikan motivasi mereka selalu untuk mengutamakan keselamatan kerja.

Mengajari proses keselamatan genting.

Menerangkan keutamaan memberikan laporan bahaya atau cidera dengan selekasnya.

Pakai stiker atau poster K3 pada perlengkapan kerja untuk mengingatkan karyawan muda supaya mereka tidak memakainya tanpa training dan pemantauan.

Lakukan penilaian pada performa karyawan muda.

Check kembali pengetahuan mereka mengenai proses bekerja aman dan perlakuan penangkalannya.

Perhatikan performa mereka dan melakukan training berkali-kali untuk penyegaran keutamaan K3.

Penanaman nilai. Menerangkan keutamaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).




Point Penting:


Karena karyawan muda mempunyai langkah berlainan dalam mempernyerap info, pakai beragam sistem berlainan dan tidak menjemukan dalam training K3. Misalkan, memadukan materi training berbentuk perintah tercatat, video, dan diskusi pribadi atau juga bisa training berbasiskan internet.

Karyawan muda memerlukan figur pimpinan (supervisor) yang bisa jadi tutor, motivator, masalah solver, inspirator, sekalian rekan berunding untuk kegiatan kerjanya.

Comments

Popular posts from this blog

8 APD Harus Bekerja di Ketinggian